Wednesday, July 31, 2019

metamorfosa serangga

Metamorfosa Serangga


 Tahapan dari daur serangga yang mengalami metamorfosis sempurna adalah:
1. Telur
Ukuran telur sangat kecil, diperkirakan tidak lebih besar dari telur jangkrik. Telur dihasilkan dari pembuahan antara capung (imago) jantan dan betina. Telur, oleh capung betina dilepaskan pada tanah dengan tekstur pasir atau debu. Telur akan menetas dan berkembang menjadi larva. Ditandai dengan adanya sarang berupa galian tanah.
2. Larva
Larva adalah hewan muda yang bentuk dan sifatnya berbeda dengan dewasa. Larva inilah yang kita kenal dengan nama “undur-undur”, dikarenakan jalannya mundur.
Makanan larva Undur-undur adalah jenis Arthropoda kecil, terutama semut. Yang unik, larva Undur-undur tidak memiliki anus sehingga sisa metabolisme akan disimpan dan baru dikeluarkan ketika mereka sudah menjadi Undur-undur dewasa.
3. Pupa
Setelah menjadi larva, hewan Undur-undur (antlion) akan menjadi kepompong atau pupa. Bentuk kepompong Undur-undur mirip butiran pasir yang terkubur hingga beberapa centimeter di dalam tanah. Setelah sekitar satu bulan, kepompong berubah menjadi Undur-undur dewasa dan mulai tumbuh sayap sehingga mampu terbang.
Pupa adalah kepompong pada saat undur-undur sudah tidak lagi melakukan kegiatan, pada saat itu juga terjadi penyempurnaan dan pembentukan organ. Adanya gumpalan tanah berbentuk bola merupakan ciri undur-undur dalam fase pupa.
4. Imago.
Imago adalah fase dewasa atau fase perkembangbiakan. Berdasarkan ciri sayap dan alat mulutnya, binatang ini merupakan ordo Neuroptera Ordo Neuroptera adalah serangga bersayap jala. Ciri serangga ini adalah mulut menggigit, dan mempunyai dua pasang sayap yang urat-uratnya berbentuk seperti jala.
Undur-undur dewasa mulai terbang untuk mencari pasangan dan melakukan perkawinan. Rata-rata usia Undur-undur dewasa hanya sekitar 20-25 hari saja. Makanan Undur-undur dewasa bervariasi. Sebagian spesies memakan serangga, sedangkan spesies lainnya memakan nektar (sari bunga) dari bunga.
Untuk sekedar memelihara, biasanya dimulai dari fase larva berukuran kecil (kurang dari 2 cm). Undur-undur dapat dipelihara di dalam ruangan pada cetakan agar-agar atau gelas aqua ( untuk pemeliharaan secara soliter, 1 wadah untuk 1 ekor) yang sudah diisi pasir atau bisa juga dilepaskan pada media berpasir di luar ruangan. Yang harus diperhatikan adalah jangan sampai terkena sinar matahari atau siraman air.
Pada kondisi pemeliharaan yang terbatas/ sempit (di dalam cetakan agar-agar atau gelas aqua), undur-undur hanya dapat bermetamorfosis sampai tahap pupa (bahkan dapat mencapai fase imago, tapi dengan kondisi sayap dan ekor tidak sempurna).
Agar undur-undur dapat berkembangbiak, diperlukan lahan yang memadai. Dari hasil pengamatan (secara tidak sengaja), undur-undur yang dipelihara di luar ruangan (dibuatkan semacam gubuk bambu beratap seng, beralaskan tanah dan tanpa dinding), setelah undur-undur bermetamorfosis hingga fase imago (capung), akan didapatkan lubang-lubang sarang yang baru berukuran kecil disamping lubang-lubang sarang yang sudah ada.
Hal ini (mungkin) dikarenakan lubang-lubang sarang yang sudah ada sebelumnya, mampu menjadi daya tarik bagi induk-induk capung untuk bertelur. Akan tetapi, hal tersebut masih dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti, kenyamanan, ketersediaan pakan, cahaya dan siraman air. Undur-undur yang selama hidupnya mendapatkan cukup makanan, cahaya dengan sedikit gangguan (misalnya tanpa diganggu oleh injakan kaki manusia, atau ayam, atau kucing, atau yang lainnya), setelah mencapai fase imago (capung), biasanya akan kawin dan meninggalkan telurnya di samping sarang-sarang yang sudah ada.
Pada undur-undur yang dipelihara dalam wadah terbatas, undur-undur yang bermetamorfosis menjadi pupa (kepompong), dapat juga ditetaskan dalam wadah yang lebih luas agar organ-organ yang tumbuh menjadi sempurna saat bermetamorfosis menjadi imago (capung). Meskipun dengan kemungkinan yang sangat kecil sekali, capung-capung tersebut dapat bereproduksi menghasilkan keturunan-keturunan baru di lokasi yang nyaman bagi kelangsungan hidup selama menjadi undur-undur (bisa di lahan yang kita siapkan, bisa juga di lokasi lain).


No comments:

Post a Comment